Mengapa jaringan 5G belum merata di berbagai kota di Indonesia, bahkan termasuk Jakarta? Meskipun teknologi 5G sudah ada sejak tahun 2018, penerapannya masih belum luas di Indonesia. Mohamad Rosidi, Direktur Strategi & Bisnis ICT Huawei Indonesia, menjelaskan bahwa tantangannya adalah dalam merumuskan model bisnis yang lebih jelas.
Alasan Jaringan 5G Belum Merata
Menurut Rosidi, pembangunan bisnis model yang hanya terfokus pada model bisnis B2B antar-operator dan pengguna akan memakan waktu lama. Untuk mendorong kemajuan dalam industri 5G, semua pihak terkait perlu duduk bersama untuk menentukan kebutuhan dan tujuan bersama.
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengaktifkan semua teknologi dengan menggunakan aset yang ada, dengan munculnya berbagai kasus penggunaan. Rosidi menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam mendefinisikan model bisnis, baik dari pemerintah maupun industri, serta mengetahui kebutuhan teknologi dan operator. Hal ini akan memungkinkan pengembangan model keuangan yang tepat dan memperhatikan monitoring pengguna akhir.
Transformasi digital akan sangat tergantung pada konektivitas serat optik untuk membangun infrastruktur yang lebih baik. Rosidi menyoroti beberapa kunci strategis untuk memperluas penerapan 5G dan transformasi digital pada tahun 2024. Termasuk Rencana Gigabyte Full Fiber City, Kebijakan Full Fiber, dan Insentif Keuangan.
Itulah beberapa alasan mengapa jaringan 5G belum dapat merata di Indonesia, bahkan termasuk di kota besar seperti Jakarta sekalipun. Namun, dari sisi pengguna, masih banyak pengguna yang memang masih nyaman dengan konektivitas 4G yang sudah cukup kencang menurut mereka.
